Pemberian MPASI merupakan momen penting dalam upaya mengenalkan dan mengembangkan kemampuan anak untuk mengunyah dan menelan. Sayangnya, tidak semua anak melewati proses ini dengan baik.
Kapan memberikan MPASI sangat berkaitan dengan tekstur makanan. Tekstur MPASI selalu mengikuti perkembangan Si Kecil dari awal MPASI dan berkelanjutan. Berikut adalah tekstur MPASI yang tepat sesuai usia bayi, seperti anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI):
Usia 6-8 bulan mulai dengan bubur kental, makanan lumat
Usia 9-11 bulan makanan yang dicincang halus dan makanan yang dapat dipegang bayi (finger food)
Usia 12-23 bulan makanan keluarga
Ada kalanya karena kurangnya informasi dan edukasi, yang sering terjadi adalah orangtua salah dalam memberikan tekstur MPASI sesuai usia Si Kecil.
Contoh kesalahan memberikan tekstur MPASI adalah naik tekstur terlalu cepat. Misalnya saat Si Kecil seharusnya masih makan bubur kental, sudah diberikan makanan cincang halus. Jangan diremehkan, karena naik tekstur terlalu cepat berdampak negatif pada perkembangan Si Kecil.
Tekstur MPASI diberikan untuk Si Kecil dengan mengikuti perkembangannya. Bayi 6-8 bulan sudah bisa menelan tapi masih belajar mengunyah. Jika disuapi menu cincang, Si Kecil akan langsung menelannya tanpa dikunyah terlebih dahulu. Hal ini berbahaya karena dapat memperberat kerja saluran cerna.
Selain itu, memberi MPASI dengan tekstur yang tidak sesuai bisa mempengaruhi porsi makan. Ketika Si Kecil diberikan menu dengan tekstur MPASI yang tidak sesuai usianya maka anak cenderung makan dengan porsi lebih sedikit. Akibatnya pun bisa panjang karena pertambahan berat badan akan melambat dan meningkatkan risiko gagal tumbuh.
Memperhatikan berbagai dampaknya, Moms Dads harus tepat dalam memberikan tekstur MPASI. Jangan terlalu cepat menaikkan tekstur dan tingkatkan tekstur MPASI secara bertahap sesuai usia. Semakin usianya bertambah maka tekstur semakin kasar, menyesuaikan kemampuan pencernaan Si Kecil.
Comments